Rabu, 12 September 2007

ANARKIS VENEZUELA DAN REVOLUSI BOLIVARIAN


Buat halaman ini dalam format PDF Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail


Hello CRA, bisa ceritakan sedikit mengenai sejarah kelompok dan pendirian politik kalian?

´ComisiĆ³n de Relaciones Anarquistas (CRA) dimulai pada tahun 1995 oleh berbagai kelompok dan individu di negeri yang sama-sama memiliki pendirian anarkis. Di antara berbagai aktivitas yang kami lakukan selama dua belas tahun ini, yang paling dikenal secara internasional adalah koran kami ´El Libertario´, yang pada bulan Juni 2007 terbit edisi kelimapuluhnya. CRA adalah sebuah proyek kolektif yang di dalamnya terlibat berbagai aliran anarkis seperti: anarko-sindikalis, anarko-punk, insureksionis, anarko-feminis, anarko-indigenis, individualis, dsb. Kami tidak pernah mengakui adanya keseragaman di dalam praktik-praktik ide libertarian kami.

Seberapa besar berkembangnya gerakan anarkis di Venezuela selama ini, apakah gerakan-gerakan tersebut berhubungan langsung dengan perjuangan akar rumput, saya juga pernah membaca tentang kaum anarkis yang bekerja sama dengan pendukung Chavez, bisakah kalian jelaskan sedikit tentang ini?

Di Venezuela kami tidak memiliki sejarah gerakan anarkis yang berlanjut sampai sekarang, tidak seperti di negara-negara Amerika Latin lainnya seperti Argentina, Brazil, Kuba, Meksiko dan masih banyak lagi. Jadi, anarkisme sebagai sebuah gerakan sosial merupakan hal yang cukup jarang di sekitar pertengahan tahun 1990an ketika ia dihadapkan pada tantangan hadirnya Chavismo di arena perpolitikan. Semenjak itu, situasi sosiopolitik di negeri ini sangat dipengaruhi oleh konfrontasi antara pendukung dan anti Chavez yang keduanya sepakat bahwa mereka tidak dapat membiarkan berkembangnya sebuah alternatif yang akan mengkonfrontasikan keduanya, seperti yang dilakukan kami para anarkis.
Di bawah rezim Chavistas dan sebagai akibat polarisasi yang dilakukan oleh Chavistas dan anti-Chavistas, organisasi-organisasi akar rumput yang terjebak dalam situasi semacam ini akhirnya mengikuti tren ide-ide dan aksi kedua kelompok yang berambisi mengambil kekuatan negara. Hal ini memberikan dampak buruk bagi setiap jenis perjuangan sosial: gerakan serikat pekerja, pelajar, perempuan, ekologis, kaum adat, gerakan penampungan (squat), dan yang berjuang melawan represi dan kendali negara, dsb, pada akhirnya cair oleh polarisasi ini dan untuk alasan inilah gerakan-gerakan tersebut mulai hilang, hingga baru-baru ini mereka mulai muncul kembali secara independen. Kami takkan pernah berhenti untuk menasihati bahaya terjebak dalam polarisasi semacam ini pada setiap gerakan sosial dan terus menjalin hubungan serta mendukung setiap ekspresi perjuangan sosial otonomus yang mulai lahir. Soal kolaborasi kaum anarkis dengan Chavistas di negeri ini, kami dengan keras mengatakan bahwa hal tersebut hanyalah salah satu propaganda bohong yang disebarluaskan oleh pemerintah ini dan bagi siapapun yang mengerti siapa dan apa kaum anarkis itu, tidak dapat mendukung kredibilitas kebohongan semacam ini. Kendati demikian, mungkin ada pegawai-pegawai pemerintah pengikut Chavez yang berpura-pura sebagai anarkis dan memberikan informasi yang keliru pada masyarakat yang tak mengerti apa yang terjadi di Venezuela, yaitu--di dalam perspektif anarkis--bahwa pemerintahan itu otoriter, korup, militeristik, tunduk pada korporasi-korporasi multinasional, tidak efektif dalam hal memuaskan keinginan-keinginan kolektif, dan hanya mahir di dalam tawar-menawar yang demagogis.

Venezuela, sebagaimana yang diketahui banyak orang--terlepas dari propaganda anti-komunis Amerika Serikat terhadapnya--adalah ‘negara paling sosialis’ yang diperintah oleh seorang presiden populis sayap-kiri, Hugo Chavez. Kenyataan ini menciptakan suatu pengidolaan atau ‘ideologisasi’ dari apa yang disebut Chavismo, bahkan organisasi Trotskyis Internasional seperti ‘International Socialist Organization’, mengidentikannya sebagai contoh kesuksesan ide Lenin dan Trotsky di dalam mengambil-alih kekuasaan dan menciptakan revolusi. Sebagai gerakan anarkis di Venezuela, bagaimana kalian memposisikan perjuangan melawan negara dan kapital di situasi seperti itu?

Jawabannya mungkin terdengar agak kasar, tapi menurut kami, mereka yang percaya bahwa Chavez memerintah ‘negara yang paling sosialis’ di muka bumi ini dan Venezuela merupakan contoh dari keberhasilan cara-cara Marxis-Leninis di dalam mengambil-alih kekuasaan dan menciptakan revolusi, adalah pemimpi atau politisi-politisi yang dengan kepura-puraannya mengambil keuntungan dari omong-kosong semacam itu. Dengan kata lain, ini tidak jauh dari situasi 60 tahun lalu dimana beberapa orang mengatakan hal yang sama ketika Uni Soviet diperintah oleh Stalin. Untuk melihat contoh-contoh jelas dari kepalsuan bahwa Venezuela sedang melalui sebuah jalan sosialis yang revolusioner, kalian bisa melihat apa yang telah diterbitkan oleh ‘El Libertario’ selama delapan setengah tahun rejim Chavez berkuasa.

Tapi saya juga membaca beberapa laporan yang menulis tentang kebijakan-kebijakan ‘sosialis’ Chavez di dalam hal membangun kooperatif-kooperatif dan mengakomodir setiap gerakan akar rumput, bagaimana menurut kalian?


Jawaban dari pertanyaan ini sudah pernah kami publikasikan. Karena alasan itu juga, kami akan mengulangnya di sini:

Sekarang, telah diketahui bahwa pemerintahan Venezuela adalah sebuah ledakan kekuatan komunal, dengan dibentuk secara masif dewan-dewan komunal, komunitarian, dan organisasi-organisasi horisontal dari kekuatan popular. Apakah kaum anarkis mendukung struktur-struktur akar rumput semacam ini? Kami mulai melihat bahwa berkembang dan berfungsinya dewan-dewan komunal ini ternyata sangat bergantung kesetiannya pada negara, yang membiarkan Presiden memiliki hak untuk mengizinkan atau tidak berdirinya organisasi-organisasi semacam itu, apabila dilihat dari cara-caranya merespon hukum dan aturan. Di Venezuela ada contoh-contoh dari situasi semacam itu, dimana banyak organisasi akar rumput selalu menerima dana-dana dari atas. Memang, ada niatan-niatan membentuk organisasi dari bawah ke atas dan hal tersebut terjadi di tingkatan lokal seperti gerakan petani, kaum adat, pelajar, lingkungan, budaya, dsb, meski mereka tidak mendukung pemerintah. Menurut kami ketergantungan legal, finansial, dan fungsional dari dewan-dewan komunal pada kekuasaan negara akan menjadi halangan yang cukup sulit apabila mempertimbangkan pembentukan sebuah perjuangan akar rumput yang otonom. Hal Ini juga berlaku pada Dewan Pekerja dari perusahaan, yang tampaknya merupakan sebuah proyek membangun unionisme pasar bebas.

Bisakah kalian jelaskan apa sebenarnya revolusi Bolivarian dan mengapa istilah tersebut digunakan Chavez sebagai identitas dari revolusi yang ia lakukan? Dan melalui pengamatan kalian, kenapa gerakan-gerakan sosial di Venezuela berakhir mendukung Chavez?


Istilah ‘Bolivarian’ berasal dari Simon Bolivar, seorang tentara sekaligus politisi yang memimpin perjuangan kemerdekaan Venezuela juga beberapa bagian dari Amerika Selatan melawan kekuatan kolonial Spanyol antara tahun 1810 dan 1825. Serupa dengan penguasa-penguasa otoriter di negeri ini, dimana Bolivar merupakan seorang figur sejarah, Chavez memanfaatkan nama tersebut untuk memperluas proyek kekuasaannya dengan mengidentikan apa yang ia lakukan sebagai keberlanjutan dari apa yang telah dilakukan Bolivar. Di sisi lain, kami harus mengatakan bahwa untuk memberikan validitas buta pada ide-ide sosial-politik dari seseorang yang mati pada tahun 1830, adalah sesuatu yang seharusnya dipertanyakan pada politisi-politisi tak tahu malu dan oportunistik semacam Chavez dan para pendukungnya.
Kami juga harus menjelaskan bahwa tidaklah benar ’gerakan sosial Venezuela’ berakhir mendukung Chavez. Gerakan sosial yang otonomus seperti gerakan ekologi, serikat pekerja, feminis, kaum adat, budaya tandingan, dsb, sedang mengalami proses diversifikasi dan penguatan selama 1990an di Venezuela akibat mengendurnya pengaruh partai-partai politik tradisional. Meskipun begitu, di akhir dekade, mereka mengalami sebuah dilema palsu yang katastropik: mendukung atau menolak dari apa yang disebut sebagai perubahan politik alternatif yang direpresentasikan oleh Hugo Chavez. Kami menyebutnya katastropik karena ketika terjebak antara kubu mendukung atau menentang Chavez, gerakan sosial meninggalkan agenda-agenda mereka dan para aktivis militannya menjadi pendukung atau penentang Chavez, praktisnya, gerakan sosial mulai memudar karena sebagian besar aktivisnya menjadi pendukung politisi-politisi yang berjuang untuk meraih kekuasaan negara. Apa yang tersisa hanyalah sebuah karikatur dari gerakan-gerakan sosial, khususnya pada kelompok-kelompok yang berasosiasi, dibiayai, dan didukung oleh pemerintah. Karena alasan inilah, kami dihadapkan pada tugas berat untuk memulai cara-cara baru berorganisasi yang benar-benar mewakili keinginan dan masalah-masalah kolektif yang takkan pernah dapat diselesaikan oleh negara maupun kekuatan kapital.

Cukup diragukan bagi sebuah negara untuk dapat menjadi kekuatan yang otonom di era globalisasi ekonomi. Venezuela tampaknya menepis anggapan ini. Contohnya adalah oposisi keras Chavez terhadap Amerika Serikat yang kita semua tahu merupakan elemen kapitalis global yang kuat dan mengacu pada lingkar Bolivarian anti-imperialisnya, apakah revolusi Bolivarian di Venezuela benar-benar terlepas dari hubungan imperialisme ekonomi?

Kami harus menjawabnya dengan cara yang paling meyakinkan: tidak, dengan alasan apapun! Chavez dan kroni-kroninya cukup paham bahwa keberlanjutan kekuasaan mereka bergantung pada apa yang diinginkan oleh kekuatan transnasional pada Venezuela di dalam ekonomi kapitalisitik yang mengglobal: yaitu sebagai penyedia massif energi yang terpercaya dan menggiurkan. Apa yang disebut sebagai ‘oposisi keras’ pemerintahan Chavistas terhadap Amerika Serikat adalah sebuah topeng konyol yang tak dapat membendung fakta bagaimana Venezuela mematuhi skenario penguasa-penguasa global. Sebagai contohnya, kami mempunyai fakta bahwa selama delapan setengah tahun kekuasaannya, ekspor minyak tetap mengalir ke AS dimana Venezuela mendapatkan 80 % dari hasilnya dan 60 % barang impor berasal dari AS; setelah 40 tahun dimapankan bahwa negara Venezuela merupakan satu-satunya pemilik ladang minyak, sekarang pemerintah mengumumkan bahwa sebagai ‘suatu jalan menuju sosialisme’ terjadi penggabungan dengan perusahaan multinasional yang sekarang memiliki 40/45% dari sumber daya alam tersebut; dan banyak lagi bukti: masih dipegangnya gas, batu bara, atau emas pada serakahnya perusahaan-perusahaan multinasional; proyek pipa gas merupakan persekongkolan integrasi Amerika Latin yang menjadi sebuah alasan untuk terus menjalankan rencana-rencana imperialis dari dulu; persekongkolan demagogis melawan administrasi Bush berjalan bersamaan dengan terjadinya kontrak-kontrak menguntungkan yang diajukan oleh Chevron-texaco (Condolezza Rice merupakan salah satu pimpinan perusahaan ini) atau Halliburton yang sekarang dipimpin oleh Wapres AS Dick Cheney, tidaklah cukup untuk menjabarkan betapa konyolnya kebohongan anti-imperialisme Chavez di dalam interview ini. Karena alasan inilah, kami bersikeras akan terus mendeklarasikan bahwa hanya sinisme dan kenaifan yang mengagung-agungkan ide bahwa rejim Chavistas sama sekali lepas dari kapitalisme global dan dominasi imperialis.

Bagaimana kalian melihat potensi gerakan-gerakan akar rumput untuk melangkah lebih jauh dari polarisasi yang dilakukan Chavez dan bagaimana kalian melihat alternatif anarkis dalam konteks ini?


Kami cukup yakin dengan potensi bagi gerakan-gerakan sosial di Venezuela karena mereka memperlihatkan tanda-tanda kemandirian dan otonomi yang cukup bagus, begitu juga Chavez dan para pengikutnya yang terlihat mulai lelah untuk terus memanipulasi organisasi-organisasi akar rumput dan itu adalah salah satu alasan mengapa mereka akhir-akhir ini melakukan taktik-taktik represif ketika menghadapi masyarakat yang ingin memenuhi keinginan mereka. Menurut sumber-sumber kami yang dapat dipercaya (kalian bisa mengaksesnya di www.derechos.org.ve), selama enam bulan dari bulan Juli sampai November 2006, negara Venezuela merepresi 26 demonstrasi popular, mengakibatkan 71 orang terluka dan terjadi sebanyak 130 kali penangkapan. Jumlah ini terus meningkat sejak kejadian-kejadian yang terjadi pada tahun 2005. Pada bulan Januari sampai Maret tahun ini, menurut sumber yang sama, 23 demonstrasi sosial diserang, mengakibatkan 99 orang ditangkap dan 39 orang terluka.
Mempertimbangkan masih kecilnya gerakan anarkis di Venezuela juga rentang waktu kelahirannya yang masih prematur,dan masih butanya sebagian besar masyarakat akan alternatif semacam ini, kemungkinan kami untuk memiliki efek yang penting bagi perjuangan sosial masih cukup terbatas. Kendati demikian, faktor ini tidak mereduksi minat-minat yang mulai datang dari organisasi dan masyarakat yang menerima pesan dan aksi anarkis dari kami. Berkenaan dengan proposal-proposal yang telah kami publikasikan dan dapat dilihat dari 50 isu koran ‘El Libertario’ dari tahun 1995 sampai 2007 yang selalu menekankan eksistensinya yang berbasis swakelola dan bisa bertahan serta dikenal di Venezuela maupun negara-negara berbahasa Spanyol lainnya, dengan tetap mempertahankan kemandirian total di depan Negara, Kapital dan kekuatan-kekuatan menindas lainnya.

Terima kasih banyak untuk interviewnya, salam buat semua disana, Muchas Gracias, Salud Y Anarkia!

Saludos libertarios!!

Tidak ada komentar: